Senin, 08 Juli 2013

Satria F150 Lebih Enak Untuk Di Oprek



Suzuki resmi menelurkan generasi terbaru dari Satria F150 di Indonesia. Hanya saja perubahan yang dilakukan hanya di sekujur tampilannya saja, untuk sistem pengapiannya masih karburator atau belum injeksi.

Lalu bagaimana pendapat anak Suzuki Satria F150 Club (SSFC) atau komunitas pecinta motor Satria di Jakarta mengenai hal itu?

"Kalau dari kami (anak klub) memang lebih baik karburator karena kami doyan ngoprek-ngoprek mesinnya. Kalau karbu gampang diopreknya," kata salah satu anggota klub SSFC Rany saat ditemui detikOto di peluncuran Satria F150 di Segarra, Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam.

Randy menambahkan kalau injeksi tidak enak jika diotak-atik mesinnya. "Injeksi itu enaknya dipakai untuk harian saja, kalau yang doyan ngebut enakan karburator," katanya sambil tersenyum.

Sementara itu, apa tanggapannya mengenai Satria F150 terbaru ini? Dijelaskannya kalau Satria F150 baru ini lebih ramping, dari modelnya beda jauh dengan yang sebelumnya terutama pada batoknya yang berubah drastis jadi lebih ramping.

"Dari segi bodinya juga beda jauh kayanya lebih tipis yang sekarang, segi sayap lebih elegan dan gagah. Harapan ke depannya semoga Satria F150 akan jauh lebih baik dan bagus," pungkasnya.

Tips Membeli Motor Bekas



Memiliki motor baru adalah impian banyak orang sebagai alat untuk beraktivitas. Tapi sayang mahalnya harga motor baru membuat orang ragu karena keterbatasan dana. Salah satu cara yakni membeli motor bekas.

Namun semakin maraknya motor bekas di Indonesia menimbulkan keraguan calon pembeli. Soalnya tidak sedikit yang khawatir akan kualitas motor bekas. 

Nah, agar tidak tertipu, kami ingin menyampaikan tips membeli motor bekas terbaik. Jadi jangan asal beli ya. Berikut ini tipsnya:

1. Cek harga pasaran

Sebelum anda melakukan pencarian motor bekas yang akan anda beli, sebaiknya lakukan cek harga motor di pasaran terlebih dahulu baik dari koran, majalah atau mungkin bisa juga dari menu pabrikan di situs online penjual motor.

2. Cek nomor rangka dan mesin motor

Periksa nomor rangka dan mesin motor, lalu sesuaikan dengan nomor rangka serta nomor mesin yang tertera pada STNK maupun BPKB. Apabila sama belum tentu motor tersebut asli, Perhatikan lebih jelas apakah nomor rangka & mesin motor adalah asli dan bukan ketokan kasar (biasa penjual atau penadah motor curian mengubah nomor rangka dan mesin dengan cara di ketok)

Cek nomor polisi ke SMS layanan Polisi. caranya : ketik: Metro(spasi)nomor polisi. Contoh : Metro B8118HJ Kirim ke 1717 (Hanya untuk wilayah Jakarta)

Atau untuk wilayah Jawa Timur, silakan anda ketik : JATIM L4444LY kirim ke 1717. Anda akan segera dikirimi balasannya.

3. Cek kondisi fisik

Periksa kondisi bodi, spion, baut, dan lain sebagainya, apakah terlihat banyak goresan, kondisi retak ataupun pecah. Usahakan juga akan lebih baik jika semua yang menempel pada motor adalah parts orisinil.

4. Cek kondisi oli motor

Usahakan buka dan ukur oli yang ada di dalam mesin. Pastikan ukuran oli tidak berlebihan, karena oli yang berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus, sehingga dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin berbunyi kasar atau berisik.

5. Cek speedometer

Pastikan agar tidak ada retak atau adanya bekas pembongkaran. Lihat jumlah berapa km yang telah ditempuh oleh motor tersebut. Jika diatas 20.000 km maka dapat dipastikan akan banyak sekali komponen mesin yang akan segera Anda diganti. Tentunya akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

6. Hidupkan mesin motor

Coba hidupkan mesin motor tersebut, apakah bisa stationer atau langsam. Karena kondisi pada mesin yang tidak bermasalah dapat langsam pada putaran kurang lebih 1.500 rpm. Serta pastikan juga bahwa tidak ada bunyi-bunyian yang kasar di dalam mesin.

7. Cek perpindahan gigi

Jalankan kendaraan dan perhatikan posisi perpindahan gigi apakah terasa sulit atau tidak. Apabila terasa sulit berarti menandakan kampas kopling motor tersebut akan segera habis. Satu lagi yang perlu diperhatikan juga adalah, jika terdengar suara mendesir pada saat motor berjalan. Kemungkinan besar gigi primer dari motor tersebut akan segera habis.

8. Cek rangka atau sasis motor

Perhatikan kelurusan roda motor depan dan belakang, dan pastikan bahwa rangka atau sasis motor tersebut tidak ada kebengkokkan. Jalankan sekitar 40km/jam dan tekan rem sedikit mendadak untuk pastikan motor tidak sulit dikendalikan. Hal ini berguna untuk mendeteksi lurusnya sasis dan poros setang atau setir.

9. Cek kebocoran

Usahakan Anda dapat mencoba jalankan motor lebih lama, dan setelah motor dijalankan kurang lebih sekitar 500meter. Perhatikan apakah terlihat adanya oli yang bocor melalui sela-sela mesin. Atau adanya air radiator bocor bagi motor yang menggunakan radiator.

10. Cek kondisi kelistrikan

Periksa juga kelistrikan dan lampu-lampu seperti lampu motor depan, lampu sein, lampu rem belakang, klakson, lampu speedometer, atau elektrik stater motor. Apabila semua berfungsi atau hidup, berarti tidak ada kerusakan pada komponen dan kondisi aki motor tidak ada permasalahan.

11. Cek kondisi roda

Lakukan pengecekan terhadap kondisi Roda. Bagaimana kelurusan antara roda depan dengan roda belakang, hal ini untuk meyakinkan bahwa chasis atau rangka tidak membengkok,motor yang mengalami jatuh atau benturan keras bisa menyebabkan kebengkokan pada chasis.

12. Kalau bisa cobalah test ride

Mintalah kepada si penjual agar anda bisa mencoba mengendarai motor tersebut. Anda tentu akan bisa merasakan apakah motor tersebut ada kelainan atau tidak pada handling atau pada akselerasinya, dll.

Itulah beberapa tips untuk memilih motor bekas. Jangan lupa sesuaikan harga yang ditawarkan oleh penjual dengan kondisi motor yang akan dijual tersebut. Karena setiap motor tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.