Bogor - Pabrik perakitan Mercedes-
Benz Indonesia yang berada di
Wanaherang, Kabupaten Bogor Jawa
Barat, selain merakit mobil-mobil
penumpang Mercy, pabrik ini juga
merakit sasis untuk bus-bus Mercy
yang ada di Indonesia.
Deputy Director Bus Sales
Operation Commercial Vehicle PT
Mercedes Benz Distribution
Indonesia Adri Budiman
mengatakan pabriknya ini dalam 1
hari bisa merakit 10 unit sasis bus.
"Kapasitasnya 10 unit dalam 1 hari
dan sasisnya di datangkan dari
Brazil dan Jerman," kata Adri
kepada wartawan di Wanaherang,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat
(11/10/2013).
Dijelaskannya, 1 line itu terdiri atas
Assembly line, Podest dan Radiator
Frame setelah sasisnya jadi ada
pemeriksaan yang dinamai proses
Wheel Alignment dan Brake Tester.
"Kapasitas produksinya tidak bisa
banyak karena kita memperhatikan
kualitas dari produksi ini. Untuk
mengetahui sasisnya bermasalah
atau tidak maka ada pemeriksaan
intensif dari pihak engineering,"
ujarnya.
Sementara itu, sasis bus Mercy yang
diproduksi di pabrik Wanaherang
ini diantaranya OH 1526,1626, dan
1836. "Nanti akan ada 1 lagi tapi
belum bisa kami informasikan,
tunggu saja nanti pada waktunya,"
pungkasnya.
Jumat, 11 Oktober 2013
Perakitan Bus Mercy 10 unit Dalam sehari di Wanaherang
Pahala Kencana Menjalin Kontrak Servis 100 Bus dengan Mercedes Benz
Wanaherang - Mercedes-Benz
Indonesia melalui dilernya
Adedanmas resmi mengadakan kerja
sama dengan PO atau operator bus
Pahala Kencana. Kerja sama ini
meliputi kontrak servis untuk 100
unit bus OH 1526 selama 4 tahun
kedepan.
Presiden Director Pahala Kencana
Bambang T Tedjokusumo
mengatakan servis kontrak selama 4
tahun ini berlaku untuk 100 bus
yang ia beli di Adedanmas dan
semuanya akan mendapatkan servis,
perawatan dan lainnya yang akan di
cover oleh Adedanmas.
"Mereka melakukan seluruh
penanganan aspek teknikal, suplai
SDM, tools, spare part dan
instalasinya. Semua kerusakan bisa
diklaim ke Mercy, tapi tidak untuk
ganti ban, tapi kalau mogok di
Jalan Mercy yang menangani," kata
Bambang di Wanaherang, Bogor,
Jumat (11/10/2013).
Ketika ditanya kenapa melakukan
kontrak servis seperti ini? "Kita mau
menekan cost-nya, dengan ini fokus
kita ke penjualan, pengembangan
pasar, dan pelayanan kepada
penunpang," katanya.
Sehingga, lanjut Bambang ini akan
jauh lebih baik, karena hasilnya
akan jauh lebih fokus, pihaknya
tidak repot-repot lagi untuk
memikirkan perawatan bus-nya.
Sementara itu, After Sales Manager
Adedanmas, Rudi Mahmildi
menambahkan nilai kontrak kerja
sama ini cukup besar. Dalam 4
tahun kedepan nilai kontraknya ini
sebesar Rp 80 miliar.
"Rp 80 miliar ini untuk semuanya,
perawatan 100 bus dan lain
sebagainya," tuntasnya.