Pasar sepeda motor sport di Indonesia kembali diramaikan dengan motor batangan "pahe". Hal ini ditandai dengan kehadiran Honda Verza 150 yang diluncurkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) di JIExpo Kemayoran, kemarin (16/1).
Secara sejarah, ini seperti kebangkitan kembali Honda Win dan GL Max yang pernah jadi motor sport entry level andalan Honda. Buat pengguna sepeda motor yang ingin naik kelas dari bebek atau matik, bisa mencoba model ini terlebih dahulu. Pasalnya, selain harganya yang sangat terjangkau, Verza 150 juga diklaim sangat mudah dikendarai.
Setelah sesi peluncuranya kemarin, Honda langsung mengajak kami mencicipi Verza 150. Yuk langsung simak hasil sesi first ride-nya.
Desain dan Fitur
Meski dikategorikan sebagai sport entry level atau motor sport dengan harga ramah di kantong, Verza 150 tetap dibekali desain yang tidak murahan. Dari sisi depan desain lampu depan terlihat sporty, serupa CB150R.
Di sisi samping, terlihat bodi ramping dilengkapi dengan garis-garis striping yang sporty. Paling unik adalah shroud-nya. Memang hanya tersedia untuk varian casting wheel, tapi bisa dilepas tanpa meninggalkan bekas dudukan pada tangki bagian luar. Buat versi spoke wheel yang mau pasang should ini juga bisa kok.
Pada bagian belakang, sekilas mirip buntut Mega Pro era Primus. Lampu belakangnya mirip dipadu dengan bodi belakang yang didesain lebih ramping. Sporty deh! Sayangnya cuma satu, mungkin untuk ngejar harga terjangkau, finishing di footstep dan tuas rem-transmisi serta area setang jadi biasa saja. Hanya dikelir warna hitam dof.
Yang lucu lagi ketika menyalakan mesin memutar gas beberapa kali, kok jarum takometernya enggak bergerak! Ternyata bukan takometer, motor ini hanya dilengkapi speedometer berpenampilan analog. Sedang di panel digitalnya hanya ada fuel meter, odometer dan trip meter. Minimalis tapi tetap fungsional.
(magnetic key shutter). Lalu ada juga pengaman rantai (sprocket chain stopper) yang menjaga agar roda tidak terkunci pada saat rantai terlepas dari gir.
Sokbraker belakangnya yang masih dobel juga memberikan keunggulan pada kekuatan membawa barang. Swingarm-nya juga terlihat kokoh, untuk bawa beban banyak sepertinya tak masalah nih! Oiya, warna merah di ulir sokbraker belakang juga membuatnya tampak sporty.
Handling
Tiba saatnya untuk duduk diatas jok motor Honda Verza 150. Setang yang tinggi dan jok motor yang datar membuat posisi berkendaranya nyaman, tapi untuk rider yang tingginya 165 cm masih harus sedikit jinjit.
Sudut kemudinya bisa mencapai 90 derajat dan memiliki radius putar hingga 2 meter saja, terbukti memudahkan bermanuver di jalan yang sempit. Ketika dicoba untuk melewati cone slalom, bisa dilalui dengan cepat dan lincah.
Satu lagi yang istimewa pada motor ini adalah bobotnya yang cuma 129 kg, ini setara bebek 125 cc yang banyak beredar di Indonesia. Bobot ringan ini turun mempermudah handling-nya. Rider pemula yang belum pernah bawa motor batangan pun dipastikan akan cepat beradaptasi.
Suspensinya juga nyaman. Jarak mainnya panjang sehingga redamannya terasa lembut sampai ke badan. Di area setang, Honda juga menambahkan peredam di bawah raiser setang. Meski tidak ada bandul di ujung setang, getarannya tetap tidak terlalu terasa.
Mesin dan performa
Sedang untuk mesinnya, Honda Verza 150 menggunakan mesin 150cc, 4-Langkah, SOHC, Silinder tunggal, 5-kecepatan dan telah menggunakan suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed fuel injection) alias sudah injeksi.
Langsung saja menikmati motor ini. Dirasakan pada putaran bawahnya, langsung terasa responsif. Meski cuma banyak bermain di gigi 1 sampai 3, tapi hentakannya cukup terasa. Perpindahan giginya juga halus. Kombinasi yang menyenangkan, bobot ringan dengan putaran bawah yang responsif.
Sayangnya karena trek first ride yang dibuat tidak begitu luas, harus menunggu sesi test ride-nya nih. Peforma di putaran atas serta akselerasinya di gigi 4 dan 5 belum terjamah. Sabar saja ya!
Jujur, kami juga penasaran untuk membuktikan klaim PT AHM, yang menyatakan kalau motor ini mampu melaju hingga kecepatan 110 km/jam, serta memiliki akselerasi 11,5 detik untuk menempuh jarak 0-200 meter. Untuk konsumsi bahan bakarnya pun, PT AHM mengklaim tembus 48 km/liter (metode ECE R40).
Data Spesifikasi:
Panjang x Lebar x Tinggi (mm): 2.056 x 742 x 1.054
Jarak Sumbu Roda (mm): 1.318
Jarak Terendah ke Tanah (mm): 156
Ketinggian Tempat Duduk (mm): 773
Berat Kosong: 129 kg (Tipe CW & SW)
Radius Putar Minimum (mm): 2.000
Kapasitas Tangki Bahan Bakar (liter): 12,2
Tipe Mesin: 4-Langkah, SOHC, Silinder Tunggal
Volume Langkah (cc): 149,2
Sistem Pendinginan: Berpendingin Udara
Sistem Suplai Bahan Bakar: Injeksi (PGM-FI / Programmed Fuel Injection)
Diameter x Langkah (mm): 57,3 x 57,8
Tipe Transmisi: 5-Kecepatan
Pola Pengoperan Gigi: 1 - N - 2 - 3 - 4 - 5
Perbandingan Kompresi: 9,5 : 1
Daya Maksimum: 9,72 kW (13,2 PS)/ 8.500 rpm
Torsi Maksimum: 12,7 Nm (1,29 kgf.m)/ 6.000 rpm
Tipe Starter: Starter Kaki & Starter Elektrik
Tipe Kopling: Manual, Multiplate Wet Clutch
Kapasitas Minyak Pelumas: 1,0 Liter pada Penggantian Periodik
Tipe Rangka: Diamond Steel
Ukuran Ban Depan: 80/100 - 17 M/C 46P (CW: Tubless)
Ukuran Ban Belakang: 100/90 - 17 M/C 55P (CW: Tubeless)
Tipe Rem Depan: Cakram Hidrolik, dengan Piston Ganda
Tipe Rem Belakang: Tromol
Tipe Suspensi Depan: Teleskopik
Tipe Suspensi Belakang: Suspensi Ganda
Tipe Pengapian: Full Transisterized
Tipe Baterai: 12V - 3,5 Ah
Tipe Busi: NGK CPR9EA-9
0 komentar:
Posting Komentar