Rabu, 03 April 2013

7 Fakta Seputar New Yamaha Vixion Lightning


Berikut ini Viky Share akan menghadirkan beberapa fakta menarik dari motor sport terbaru yang dibesut Yamaha untuk terus bertahan di dunia motor sport Indonesia. Inilah dia 7 Fakta Seputar New Yamaha Vixion Lightning (NVL) :

1. Perihal Kick starter atau Engkol Kaki




Kalau sebelumnya M. Abidin selaku Asisten General Manajer Servis Yamaha Indonesia Motor Manufacturing mengungkapkan bahwa Yamaha akan menyuguhkan teknologi yang benar-benar baru pada New Yamaha Vixion Lightning serta memutuskan untuk tidak menggunakan starter engkol karena menurut survei yang telah dilakukan oleh Yamaha terhadap pemilik V-Ixion, ternyata kebanyakan dari mereka tidak pernah menggunakannya.
Namun entah kenapa tiba-tiba rencana tersebut berubah. Jika sebelumnya mereka mengatakan bahwa mereka benar-benar tidak akan memaasang engkol di NVL, faktanya di lapangan ternyata akan ada dua versi yakni versi NVL Kick Starter dan NVL Non Kick Starter. Terdapat perbedaan harga sekitar Rp. 200.000 antara kedua versi tersebut.

2. Speedometer yang Bikin Geger di Twitter

Sebuah tulisan sapaan "Hi Bro" pada speedometer digital NVL benar-benar membahana di seluruh penjuru dunia berkat social media “Twitter” yang menjadikan blab la . Sapaan Hi Bro pada speedometer NVL ini seolah-olah memberi kesan bahwa motor ini benar-benar milik seorang pria. Mungkin besok-besok juga akan ada speedometer yang memiliki tulisan sapaan “Hi Sis” pada motor Yamaha lainnya
3. Bodi Ramping
Sudah jadi rahasia umum kalau soal kerampingan tentu Yamaha lebih unggul dibanding Honda yang identik dengan ukuran besar layaknyanya Mega Pro. Hal ini dapat terlihat berkat model bahu dekat tangki yang membuatnya tambah seksi.
4. Tangki
New Yamaha Vixion Lightning sendiri juga sudah mengandalkan tutup tangki magnet pembuka. Layaknya pada motor sport dengan kapasitas cc besar.
5. Rangka

NVL masih menjungjung tinggi konsep bahwa motornya lelaki tidak harus berat dengan menggunakan rangka yang lagi-lagi mengandalkan deltabox yang memang terkenal sporty. Rangka yang terkesan membiarkan mesin menggantung itu membuatnya tampak kompak atau ringkas, berbeda dengan CB150R yang dipasangi rangka pipa “teralis” dengan kesan lebih rumit dan berat. (ehem.. jangan asal nyebut kata “teralis” kalau tidak mau dimarahin blogger otomotif lainnya yang pada galak-galak).
6. Mesin
Kalau Honda CB150R dibekali dengan DOHC, Yamaha justru lebih memilih SOHC. Kalah unggul? Justru sebaliknya. Sekali lagi, Yamaha mengerti kebutuhan biker. DOHC memang unggul di putaran atas (saat ngebut). Namun, DOHC yang memiliki perangkat mekanis lebih banyak membutuhkan biaya perawatan lebih pula jika terjadi kerusakan dibanding pada mesin SOHC. SOHC atau single overhead camshaft berarti menggunakan satu camshaft di dalam kepala silinder atau satu poros kem. Sementara DOHC atau double overhead camshaft menggunakan dua poros kem. Selain tu, SOHC ringkas sehingga punya bobot lebih ringan dan membuatnya lincah melibas tikungan baik untuk bermanuver di jalanan kota maupun untuk ngebut-ngebutan di kala touring.
7. ACDC Generator dengan Fungsi Cut off
Yamaha juga telah melakukan improve di bagian kelistrikannya berupa pemberlakukan sistem pengisian kelistrikannya menggunakan ACDC generator yang memiliki fungsi cut off. Sistem ini memungkinkan Aki yang sudah terisi penuh akan terhenti pasokan listriknya sehingga aki akan lebih awet.




0 komentar:

Posting Komentar