Jakarta - Ketika berbicara mengenai transmisi, perdebatan antara pengendara yang senang dengan mobil bertransmisi manual dengan matik pasti akan menyeruak. Bagi orang-orang masa kini yang mengedepankan kepraktisan, transmisi manual sudah dianggap ketinggalan zaman.
Banyak orang berpikir kalau era mobil bertransmisi manual hanya tinggal menanti ajal sebelum akhirnya binasa. Sebab, pedal kopling dianggap membuat ribet disaat pengendara membutuhkan kemudahan dan kenyamanan saat mengemudi.
Dengan melihat tren tersebut, bisa jadi kalau di masa depan tiap mobil hanya akan memiliki dua pedal saja, rem dan gas.
Sebab di banyak pasar mobil dunia, manual memang sudah ditinggalkan. Di Eropa hanya memilih mobil manual saat membeli mobil-mobil entry-level semata alias mobil berharga murah. Bila mereka ada uang lebih, maka mobil matik yang dipilih. Tren itu sebenarnya juga sudah terjadi di Indonesia.
Sementara di Amerika, matik sudah mendominasi. Pada pembeli manual hanya membeli mobil dengan transmisi ini hanya ketika membeli mobil-mobil hobi seperti mobil sport atau SUV dan pikap.
Bahkan, para produsen mobil sport pun perlahan sudah meninggalkan transmisi manual dan menggantikannya dengan transmisi matik atau transmisi yang bisa memadukan keduanya (manual-otomatis) alias dual-clutch.
Bisa dikatakan, sebagian mobil sport dan supercar saat ini tidak lagi menggunakan transmisi yang murni manual, namun lebih memilih transmisi dual-clutch.
Ferrari yang setia dengan transmisi manual pun sudah memalingkan mukanya dengan menggunakan transmisi dual-clutch 7-speed pada 458 Italia atau pada mobil F12berlinetta.
Lalu bagaimana nasib transmisi manual nantinya?
0 komentar:
Posting Komentar